Swing high dan Swing low adalah salah satu istilah dasar dalam teknikal analisis.
Swing high adalah kondisi dimana harga mencapai titik tertinggi sebelum akhirnya mengalami penurunan atau pembalikan arah.
Secara psikologis, swing high terjadi karena pembeli tidak mampu mengangkat harga lebih tinggi lagi sehingga harga berbalik arah, Swing high kemudian dijadikan resistance.
Sedangkan swing low berarti titik terendah dalam pola pergerakan harga dimana kemudian terjadi pembalikan arah. Jadi secara psikologis, swing low terjadi karena penjual tidak mampu membawa harga turun lebih dalam sehingga berbalik arah naik. Dengan kata lain, swing low bisa dijadikan support.
Jadi: Swing high = resistance Swing low = support
Menggunakan swing high dan low:
1.Beli saat harga mendekati atau berada di swing low.
2. Jual saat harga mendekati swing high atau di swing high.
3. Beli saat harga menembus swing high (bisa juga konfirmasi dengan volume)
4. Jual saat harga turun menembus swing low. (bisa juga konfirmasi dengan volume)
Psikologi dari Swing high dan swing low Underlying dari swing high dan swing low berkaitan dengan apa disebut dengan self fulfilling prophecy.
Self fulfilling prophecy sendiri adalah fenomena sosial psikologis dari seseorang yang meramalkan sesuatu dan kemudian ramalan tersebut menjadi kenyataan hanya karena ia mempercayai hal tersebut, sehingga perilakunya akan mendukung untuk memenuhi kepercayaannya itu.
Contoh: Budi meramalkan bahwa dia akan punya rumah 5 tahun lagi. Dia kemudian bekerja keras dan menabung agar bisa punya rumah 5 tahun lagi. Dengan kata lain Budi mewujudkan ramalannya sendiri.
Dalam kasus swing high dan low, self fulfilling prophecy bekerja dengan prinsip yang sama. Saat harga mencapai titik swing low, banyak pelaku pasar yang menganggap harga tersebut adalah harga yang menarik dan akan berpotensi naik sehingga pembelian dilakukan di area tersebut. Akibat ada nya banyak pembelian, maka harga kemudian naik.
Begitu juga pada swing high. Pada area swing high, banyak pelaku pasar akan meramalkan harga tidak akan bisa melaju lagi sehingga memutuskan untuk menjual. Akibat adanya banyak penjualan, harga kemudian turun.
Baik tindakan menjual saat di swing high dan membeli di swing low ini pada dasarnya merupakan manifestasi dari ramalan pelaku pasar sendiri.
Studi kasus Dalam chart UNVR swing high dan swing low digambarkan dalam dua warna. Merah dan Biru muda. Penentuan Swing high dan low didapat dengan menggunakan indikator custom Swing high dan Swing low support & resistance.
Area konsolidasi akan menjadi area fokus dimana pada area ini terdapat dua swing high dan satu swing low.
Swing high 1 ada dia di angka 5130 dan swing high kedua ada di area 4970.
Sedangkan swing low yaitu swing low A ada di angka 4600
Area dekat Swing low A atau area swing low A kemudian bisa dijadikan area beli Lalu area Swing high 2 bisa dijadikan area TP pertama dan Swing high 1 bisa dijadikan area TP kedua.
Ini dilakukan jika menggunakan strategi buy low sell high atau buy on weakness Sedangkan jika menggunakan strategi buy on breakout, pembelian idealnya dilakukan jika harga menembus Swing high 1.
Saya sendiri memilih menggunakan strategi buy on weakness dimana pembelian dilakukan di area saat ini (4650), area yang cukup dekat dengan swing low A (4650)
Alasan pembelian di area karena di kuartal pertama 2022, EPS UNVR ada di angka 53 Rupiah. Ini lebih tinggi 17.7% dari EPS kuartal 1 2021 di angka 45 Rupiah dan 47% lebih tinggi dari EPS kuartal 4 2021.
Alasan lainnya datang dari faktor makro ekonomi yaitu sebuah leading indikator bernama Consumer Confidence Index (CCI)
CCI sendiri merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur perilaku konsumen rumah tangga atas berbagai faktor ekonomi yang mempengaruhi pengambilan terkait household spending atau pengeluaran rumah tangga.
CCI Indonesia saat ini menunjukan peningkatan yang artinya terjadi peningkatan dalam household spending atau belanja rumah tangga.
Jadi pembelian UNVR dilakukan karena: Harga yang berada dekat area swing low dari konsolidasi. EPS UNVR di awal tahun yang meningkat CCI Indonesia yang meningkat.
Analisa adalah opini bukan rekomendasi. Jadikan bahan bacaan bukan alasan membeli.
บันทึก
Sempat break namun false. Kemudian sideways lagi. Menunggu break untuk tambah posisi