Profile Sarana menara nusantara adalah perusahaan yang dimiliki oleh grup Djarum, pemilik dan pengoperasian menara menara selular yang disewakan kepada seperti XL, Indosat dan Telkomsel dalam bentuk sewa jangka panjang.
Fundamental Alasan TOWR secara fundamental akan dibagi menjadi dua; Kuantitatif dan kualitatif
Kualitatif Pertumbuhan dihitung dengan 3 indikator yaitu revenue/pendapatan, Laba bersih, dan ROE
Pendapatan digunakan untuk mengukur apakah perusahaan mampu mempertahankan atau meningkatkan income yang didapat. Perusahaan yang pendapatannya selalu menurun bukanlah perusahaan yang baik.
Laba bersih digunakan untuk mengukur efisiensi perusahaan mengelola pendapatan. Dimana jika pendapatan selalu tumbuh namun laba bersih justru, maka bisa dibilang perusahaan secara bottom line kurang efisien dalam mengelola pendapatan yang diperoleh.
ROE adalah rasio berapa keuntungan yang diperoleh dari modal. Modal penting karena perusahaan tanpa modal sama saja dengan bangkrut.
Semakin tinggi ROE, makin bagus. Perusahaan dengan modal 100 juta tapi mampu menghasilkan laba 30 juta dikatakan memiliki ROE 30%, Sangat bagus
Seperti bisa dilihat di chart diatas, pendapatan dan laba bersih TOWR konsisten tumbuh.
Selama 10 tahun ke belakang (2010-2020), CAGR (rata rata pertumbuhan) pendapatan ada di angka 18.51%.
Sedangkan CAGR laba bersih ada di angka 39.72%. Hampir dua kali lipat pertumbuhan pendapatan.
Ini artinya, TOWR bukan hanya tumbuh, tapi tiap tahun semakin efisien mengelola pendapatan yang diperoleh. Sebuah ciri-ciri perusahaan yang bagus.
Kualitatif
Pendekatan kualitatif dilakukan dengan memahami konteks dasar bisnis TOWR.
TOWR menyewakan menara (BTS) mereka kepada provider seperti EXCL dan Telkomsel.
Pertanyaannya, kenapa mereka menyewa? bukan membeli?
Jawaban pertanyaan ini akan menjadi jawaban kenapa TOWR konsisten tumbuh dan ke depannya kemungkinan besar akan tetap tumbuh. Secara sederhana, BTS merupakan aset yang memeliharanya cukup berat secara finansial dan memiliki barrier of entry yang tinggi.
Barrier of entry ini mengacu pada besarnya dana dan susahnya ijin untuk mendirikan sebuah BTS. Perusahaan yang ingin mendirikan BTS membutuhkan modal yang besar serta birokrasi yang kompleks.
Beratnya tantangan mendirikan BTS ini juga membuat perusahaan BTS seperti TOWR dan TBIG cenderung melakukan akuisisi bukan expansi.
Daripada membuat BTS, TOWR cenderung lebih suka membeli perusahaan2 BTS kecil dimana ini secara tidak langsung akan membuat mereka mendapatkan BTS yang sudah jadi bukan membangun lagi dari 0. Proses akuisisi lebih cepat dari expansi.
Akuisisi-akuisisi ini adalah salah satu kunci pertumbuhan TOWR yang membuatnya menjadi perusahaan menara terbesar di Indonesia bersaing dengan TBIG nya Saratoga (Sandiaga)
Perusahaan-perusahaan BTS kecil susah untuk melakukan akuisisi seperti ini karena keterbatasan modal.
TOWR,dibelakang perusahaan ini ada penyokong dana besar yaitu Grup Djarum yang merupakan pemilik BCA.
Tinggi nya tantangan bisnis menara,pertumbuhan TOWR dan pemodal dibelakangnya membuat TOWR sangat menarik secara fundamental.
Teknikal analisis Trend baru memulai uptrend (minor)
Price action Candle bullish close diatas EMA 10 dengan volume diatas rata2
Chart pattern Belum terkonfirmasi namun ada potensi terjadi cup dan handle jika terjadi koreksi. Amati koreksi yang akan terjadi nanti. Jika handle terlalu dalam hingga melebihi 50 body cup ke bawah, lebih baik menunggu dibawah di area 1145-1130.
Indikator Indikator tambahan lain yang digunakan adalah MACD dimana indikator ini sudah menunjukan terjadinya bullish cross namun masih dibawah histogram sehingga bisa dikatakan momentum belum kuat atau baru saja dimulai.
Risk management cutloss jika close dibawah 1000
Analisa adalah opini bukan rekomendasi mohon jangan dijadikan alasan untuk membeli.
บันทึกช่วยจำ
Update chart TOWR Terjadi cup and handle seperti perkiraan analisa sebelumnya. Namun handle sepertinya lemah mengingat koreksi handle yang hampir 50% cup serta berada di EMA 10. Volume menunjukan ciri ciri handle yang baik. Antisipasi pola selanjutnya adalah double bottom