Fibonacci Expansion 78.6% menahan harga US Dollar Index untuk tetap menguat dan saat ini masih tertahan pada support area EMA 10 monthly dan Retracement 23.6% weekly, setelah kebijakan The Fed yang melihat tingkat inflasi di AS mulai mereda hingga berimbas pada naiknya suku bunga The Fed yang dinilai pasar mulai tidak agresif. Namun jika terjadi false breakdown pada support area EMA 100 weekly, harga US Dollar Index cenderung akan menguat kembali di tahun depan hingga membentuk pola Double Top di titik tertinggi 20 tahun sebelumnya (122.22). Apalagi jika inflasi yang terjadi di AS kembali naik, bukan tidak mungkin The Fed akan melakukan pengetatan kembali dengan menaikkan suku bunganya secara agresif.
Tetapi jika sebaliknya, apabila harga US Dollar Index terjatuh dibawah EMA 200 Weekly ini diperkirakan akan adanya tanda reversal trend dari US Dollar Index yang sebelumnya dari bullish trend menjadi bearish trend. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah ini awal reversal trend dari penguatan US Dollar ? Di sisi lain inflasi di Eropa yang saat ini belum mereda imbas dari kelangkaan energi, memungkinkan ECB untuk menaikkan suku bunga nya dalam waktu dekat untuk meredam inflasi yang terjadi. Hal yang sama juga terjadi pada Japan yen dimana Bank of Japan (BoJ) mengejutkan pasar obligasi dimana Japan Yen sempat menguat karena Bank of Japan mulai melakukan pivot dengan mengumumkan akan mengubah program kontrol kurva imbal hasil pemerintah Jepang 10thn naik sebanyak 50bps dan ini berpotensi mengakhiri era dovishnya, sehingga hal ini merupakan pemicu US Dollar Index melemah setelah menyentuh resistan area nya pada fibonacci expansion 78.6%. Selain itu hal yang perlu diperhatikan adalah potensi Arab Saudi yang mungkin bergabung dengan BRIC dan adanya potensi perubahan sistem petro dollar menjadi mata uang lain ataupun emas. yang dimana saat ini emas sesuai dengan analisa sebelum nya emas masih dalam trend bullishnya pada time frame monthly. Hal ini bisa sangat mengejutkan pasar uang. Sebagai catatan, Re-opening China dari zero covid policy bisa menaikkan harga minyak mentah kembali dan ini bisa menjadi peluang bagi negara penghasil minyak (OPEC) dan China bisa menaikkan permintaan mereka dengan membayar Yuan sebagai gantinya. (Ini hanyalah sebuah asumsi yang mungkin terjadi di market) Gold chart:
https://www.tradingview.com/x/XdLmlV0A/

Jika memang terjadi reversal trend pada US Dollar Index. DXY akan mencari support area pada EMA 200 monthly (92.91) dan peluang hawkish pada Bank Central selain The Fed mungkin akan segera terjadi untuk meredam inflasi.

Disclaimer On ! - Analisa ini tidak sebagai anjuran untuk jual ataupun beli. Setiap instrumen investasi memilki resiko yang harus dipahami.
Technical IndicatorsTrend Analysis

การนำเสนอที่เกี่ยวข้อง

คำจำกัดสิทธิ์ความรับผิดชอบ